Tiny Tim Musisi Eksentrik Lagunya Banyak Di gunakan soundtrack Film HOROR


Lotto02 Tiny Tim (nama lahir: Herbert Butros Khaury) adalah seorang musisi, penyanyi, dan penghibur eksentrik asal Amerika Serikat yang terkenal pada akhir 1960-an.

MASA KECIL YANG UNIK 


Lahir: 12 April 1932, Manhattan, New York City. Ibunya, Tillie, keturunan Yahudi Polandia dan bekerja sebagai garment worker. Ayahnya, Butros Khaury, berasal dari keluarga Maronite Katolik di Beirut dan bekerja di industri tekstil New York

Tiny Tim dibesarkan di lingkungan Washington Heights di Manhattan, di sebuah bangunan tenement yang sederhanaLotto02 

Pada usia lima tahun, sang ayah memberi gramofon manual dan piringan hitam (78-RPM) rekaman Henry Burr menyanyikan “Beautiful Ohio” (1905). Sejak itu ia terpesona dan mendengarkan lagu-lagu vintage selama berjam-jam


Usia enam tahun, ia mengajari diri sendiri bermain gitar, kemudian mengembangkan minat yang besar terhadap rekaman musik dari era 1900-an hingga 1930-an. Ia sering mengunjungi Perpustakaan Umum New York untuk membaca sejarah industri perekaman dan mencatat lembaran musik yang kemudian ia pelajari sendiri di rumah

Anak pemalu dan tertutup: Herbert adalah anak yang penyendiri. Ia lebih suka menghabiskan waktu sendirian di rumah, mendengarkan musik lama di radio dan membaca buku lagu daripada bermain di luar bersama anak-anak lain.

Terobsesi dengan musik era 1920–30-an: Bahkan sejak usia sangat muda (sekitar 5–6 tahun), ia menunjukkan ketertarikan besar pada musik vintage. Ini berbeda dari anak-anak seusianya yang lebih mengikuti tren modern saat itu.

Tidak populer di sekolah: Ia sering dianggap aneh oleh teman-teman sekelas karena penampilannya yang tidak biasa dan minatnya pada musik lama. Ia bahkan menghindari sekolah secara rutin, dan lebih senang menghabiskan waktu di perpustakaan atau di rumah.

Mengajarkan diri sendiri musik: Ia belajar gitar dan kemudian ukulele secara otodidak. Ia juga mengembangkan gaya vokal falsetto khasnya secara alami sejak remaja.

Eksperimen Musik & Pendidikan


Sekitar usia 5–6 tahun, ia mulai belajar biola. Meskipun memiliki guru (Mickey Witek), Tiny Tim berhenti karena ia tidak tertarik pada musik klasik yang diharapkan ibunya. Ia kemudian memilih instrumen lain seperti gitar, mandolin, dan akhirnya ukulele—yang menjadi ikon penampilannya 

Ibunya pernah berkata bahwa Tiny lebih suka berbaring di tempat tidur sepanjang hari, menulis dan menyanyi dengan gitarnya, dan tidak tertarik untuk bermain di luar atau belajar di sekolah 

Tiny Tim bersekolah di George Washington High School di Manhattan. Ia dikenal sebagai siswa yang kurang rajin dan akhirnya mengulangi kelas dua SMA sehingga memutuskan berhenti sekolah sekitar usia 17 tahun di akhir 1940-an—mulai mengambil berbagai pekerjaan kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup

Ia cenderung tertutup, tidak suka partisipasi di luar lingkungan musik, dan sering diejek karena ketidaktertarikan terhadap olahraga atau permainan tradisional, termasuk menjadi korban bullying. Namun ada juga teman sepermainan yang membelanya dari ejekan lingkungan sekitar

Karakter & Kepribadian Awal
Sebagai anak yang memiliki imajinasi kaya, ia secara obsesif mencatat lirik lagu, mendengarkan radio, menyimpan catatan rekaman musik, dan bahkan menciptakan drama radio buatan sendiri di rumah

Meski dianggap "aneh" oleh sebagian orang, Tiny Tim memiliki pengetahuan ensiklopedis tentang musik populer dan perekaman awal—minat yang bertahan sepanjang hidup

Masa kecil Tiny Tim menunjukkan dia bukan cuma “badut” panggung, melainkan pecinta musik sejati sejak kecil. Minatnya pada rekaman vintage, bacaan terhadap sejarah musik awal, dan gaya vokal falsetto yang kemudian jadi ciri khasnya, semua itu berakar pada kecintaan masa kecilnya pada musik klasik Amerika.Lotto02 

Awal mula karier Tiny Tim penuh warna dan sangat tidak biasa. Ia tidak langsung terkenal, melainkan membangun reputasinya selama bertahun-tahun di klub-klub kecil, acara radio, dan panggung bawah tanah di New York. Berikut ringkasan perjalanan karier awalnya:

Awal Karier Tiny Tim (1950–1960-an)
Setelah keluar dari sekolah sekitar usia 17, Tiny Tim mulai tampil di berbagai acara amatir dan klub malam kecil di New York City.

Ia menggunakan banyak nama panggung aneh, seperti:

Larry Love
Dary Dover
Emmett Swink
Sir Timothy Timms

Sampai akhirnya menetap pada "Tiny Tim" — nama yang awalnya digunakan secara sarkastik karena tubuhnya yang tinggi besar dan kontras dengan suaranya yang nyaring dan feminin
Ia membawakan lagu-lagu lawas dari tahun 1910–1930-an dengan gaya falsetto (suara tinggi seperti perempuan) dan bermain ukulele.

Penonton awalnya bingung: apakah ini lawakan, satire, atau serius? Tapi keunikannya mulai menarik perhatian.

Terobosan Nasional – Akhir 1960-an


Ia muncul di film dokumenter psychedelic You Are What You Eat, menyanyikan "Be My Baby" dan "I Got You Babe" dengan dua suara berbeda (falsetto dan suara berat) — ini membuat banyak orang menyadari kemampuannya bukan sekadar lucu, tapi luar biasa unik.

Tampil di Acara TV “Rowan & Martin’s Laugh-In” (1968)
Di sinilah ia meledak secara nasional. Penampilannya membawakan "Tiptoe Through the Tulips" dengan ukulele dan falsetto membuatnya jadi ikon aneh tapi populer di Amerika.

Lagu itu menjadi hit besar, masuk Top 20 Billboard dan membuat Tiny Tim jadi fenomena pop.
Album Pertama: God Bless Tiny Tim (1968)
Dirilis oleh Reprise Records, diproduseri oleh Richard Perry.Lotto02 

Termasuk lagu-lagu:

"Tiptoe Through the Tulips"

"Livin' in the Sunlight, Lovin' in the Moonlight"

"Fill Your Heart" (yang juga nanti dinyanyikan oleh David Bowie!)

Album ini sukses besar dan membuat Tiny Tim tampil di The Tonight Show, dan berbagai program talkshow terkenal. Ia menjadi simbol kontrakultural di era hippie, meskipun dirinya sebenarnya konservatif dan religius.

Tiny Tim wafat pada 30 November 1996 dalam usia 64 tahun, dan cara kepergiannya cukup tragis — ia meninggal saat sedang tampil di atas panggung.

Kronologi Wafatnya Tiny Tim
Lokasi:
The Woman’s Club of Minneapolis, Minnesota, AS
Tiny Tim sedang tampil dalam sebuah acara amal dan menyanyikan lagu favoritnya, "Tiptoe Through the Tulips", lagu yang dulu membuatnya terkenal.
Saat sedang tampil, ia tiba-tiba roboh di atas panggung karena serangan jantung.

Ia segera dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal beberapa saat kemudian. Dokter menyatakan penyebab kematian adalah gagal jantung kongestif.
Tiny Tim sudah mengalami masalah jantung sejak beberapa tahun sebelumnya.

Pada September 1996 (sekitar dua bulan sebelum wafat), ia pernah pingsan di atas panggung saat tampil di festival di Massachusetts.

Dokter menyarankan agar ia berhenti tampil dan istirahat total, namun ia tetap melanjutkan tampil karena ia menganggap musik sebagai panggilan hidupnya.

Ia dimakamkan di Lakewood Cemetery, Minneapolis, bersama ukulelenya.

Pada batu nisannya tertulis:

“God Bless Tiny Tim”

Salah satu hal paling menyentuh: lagu terakhir yang ia nyanyikan adalah lagu yang membuatnya terkenal, dan lirik terakhirnya saat wafat adalah:

“Tiptoe through the tulips with me...”



Meskipun sempat dipandang hanya sebagai sosok eksentrik, kini Tiny Tim dikenang sebagai:

Seorang arsiparis musik lama

Seniman unik yang menghormati dan menghidupkan kembali lagu-lagu vintage

Simbol keberanian menjadi diri sendiri, meski dunia menganggapmu “aneh”


Ya, lagu "Tiptoe Through the Tulips" oleh Tiny Tim memang digunakan dalam film horor dan menjadi sangat ikonik karena suasananya yang kontras dan menyeramkan
Nada ceria vs visual menyeramkan: Lagu ini awalnya terdengar ceria dan polos, tapi digunakan untuk menyertai adegan-adegan horor.

Suara falsetto Tiny Tim dianggap menyeramkan oleh banyak penonton, terutama dalam konteks kegelapan, rumah berhantu, dan dunia roh.

Lagu ini sekarang sering dikaitkan dengan tema anak kerasukan, dunia arwah, atau kekacauan psikologis.Lotto02 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurt Cobain dan Kejayaan Singkat Nirvana

Chester Bennington dan 'Neraka' Depresi sejak Kecil

Salah Satu Musisi Hebat Indonesia Itu Bernama Pay (Parlin Burman Siburian)