Burgerkill Band Metal Asal bandung tersohor sampai Ke Benua Eropa


 

LOTTO02-Kisah from zero to hero sering kali jadi bahasan menarik untuk disimak. Supremasi band Burgerkill di kancah metal lokal dan internasional termasuk di dalamnya. Kaset demo yang nyaris menjadi mitos diwujudkan dalam bentuk piringan hitam oleh Grimloc Records. Dari situ kita tahu titik berangkat band metalcore ini.

Cakram vinil ini berjudul resmi Demo1996/1997 (Palapa/40124 Session). Judul itu mengacu pada dua sumber demo kaset. Yang pertama direkam Burgerkill pada 1996 di Studio Palapa, kawasan sekitar tempat mangkal mereka di Ujungberung, ujung timur Kota Bandung, Jawa Barat. Yang kedua direkam 1997 di studio 40124, daerah Sukasenang; studio yang dikelola Richard Mutter, drumer Pas Band kala itu.


PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025



Setiap demo berisi tiga lagu. Demo dari Studio Palapa berisi lagu ”Revolt”, ”Offered Sucks”, dan ”Myself”. Tiga lagu itu diletakkan di sisi A. Sementara sisi sebaliknya berisi lagu ”Sakit Jiwa”, ”Rendah”, dan ”Blank Proudness” dari sesi rekaman di Studio 40124. Kelak, sebagian besar lagu ini masuk dalam album debut mereka bertitel Dua Sisi (2000).


Burgerkill di era awal ini diawaki Kimung pada bas, Toto pada drum, serta Ivan pada vokal, dan Eben di posisi gitar. Kimung dan Toto keluar dari band tak lama setelah album keluar. Ivan meninggal karena sakit menjelang perilisan album ketiga, Beyond Coma and Despair. Sementara Eben ”bereuni” dengan Ivan pada 2021. Anggota Burgerkill saat ini tak ada satu pun yang berasal dari formasi awal itu.



Itulah yang membuat perilisan kompilasi lagu demo ini terasa berharga. Penggemar diperdengarkan bagaimana bentuk musik awal mereka. Bebunyian lagu ”Revolt”, misalnya, cukup berbeda dengan versi di album Dua Sisi. Di lain sudut, ini adalah upaya menyebarkan arsip yang dianggap sakral; disimpan atau terlupakan bagi orang-orang beruntung punya di masa lalu.


Arian 13, vokalis Seringai, adalah salah satu yang beruntung memiliki kaset demo dari sesi Studio Palapa dan masih ia simpan hingga hari ini. Dalam catatan penyerta album, Arian bercerita dia dapat kaset itu dari Yayat, gitaris band death metal Jasad yang merupakan ”orang dalam” Studio Palapa. Saat itu, Arian bahkan belum kenal Eben, hanya sesekali mendengar namanya. Kelak, Arian bersahabat kental dengan gitaris yang pindah dari Jakarta ke Bandung itu.


Penggalan cerita dari Arian melengkapi fungsi kearsipan album ini. Selain dilengkapi foto-foto band era baheula serta aksi panggung di GOR Saparua, Grimloc menyertakan zine 28 halaman yang antara lain berisi poster pertunjukan mereka, juga promo dagangan kaus dari era itu.



Bukan cuma Arian saja yang menuliskan persinggungannya dengan Bugerkill era itu. Beberapa nama lain juga ikut membagikan cerita, seperti Addy Gembel vokalis band Forgotten, Herry Sutresna atau Ucok Homicide penggawa Grimloc, juga Toto dan Kimung sebagai mantan anggota.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025

Cerita dari Kimung terbilang personal. Dia ada di dalam kamar Eben bersama Ivan ketika sang vokalis merampungkan lirik ”Revolt”. Kimung merevisi beberapa pilihan kata. Mereka berdua kerja bareng mengerjakan lirik sampai berhari-hari. Lagu ”Revolt” yang penuh amarah itu justru disalip oleh lagu ”Myself” yang kelar duluan.


Kimung, yang kini aktif di kancah musik tradisi karinding dan dunia literatur, menyumbang lirik ”Offered Sucks”. Eben mengarsitekturi bangunan musiknya. Jadilah mereka punya tiga lagu yang siap direkam di Studio Palapa. Pada tahun 1996 itu keluarlah kaset demo yang mereka juduli Revolt EP.


Corak musik Burgerkill pada demo itu cenderung berbeda dengan warna metal yang mereka usung hari ini. Lagu-lagu awal mereka, termasuk di album debut Dua Sisi, kental nuansa punk yang berjejalin dengan hardcore. Kimung dan Addy menyebut sisi hardcore Burgerkill terpengaruh band serupa dari Eropa seperti Backfire, Racial Abused, Brightside dan Rykers. Ini berbeda dengan hardcore gaya New York yang lebih kental unsur punk.


Cerita-cerita di dalam zine juga memberi wawasan penggemar bahwa bukan punk atau hardcore saja ramuan musik mereka. Secara langsung ataupun tidak, mereka juga terpengaruh musik lain, seperti Faith No More, Smashing Pumpkins, Pearl Jam, atau The Cure. Ivan, personel dengan aura paling gelap, menggemari musik disko racikan The Prodigy. Adapun Eben punya koleksi album band metal paling lengkap, yang kopiannya beredar dari rumah satu ke rumah lainnya.



Arian dan Herry memberi konteks pada kemunculan Burgerkill. Menurut Arian, Burgerkill menyeruak ketika kancah musik bawah tanah Bandung sedang menggeliat kuat. Gerbong ini dilokomotifkan Pas Band yang telah dapat kontrak dari label rekaman besar. Sisa sif rekaman Pas Band dimanfaatkan Pure Saturday dan Puppen, band Arian kala itu. Burgerkill menjadi entitas berbeda di kancah Ujungberung yang sedang ramai diisi band death metal dan black metal.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025

Barudak Ujungberung disebut Herry sebagai ”para pariah” yang berkoloni. Mereka terpinggirkan dari arus industrialisasi yang diwakili banyaknya pabrik di kawasan itu. Alih-alih kerja sebagai buruh, para pariah ini memilih bermusik; mengorganisasi pementasan, membuat lagu, mendistribusikannya, atau menjual pernak-pernik bandnya demi menjalani hidup atau menghangatkan malam-malam di pinggir jalan.


Rentang 28 tahun selepas demo pertama mereka, Burgerkill adalah simbol supremasi band metal. Mereka menjelajah tiga benua, termasuk main di festival metal terbesar sejagat Wacken Open Air di Jerman, menerima piala kehormatan dari majalah metal disegani Metal Hammer di Inggris. Rekamannya juga tak lagi di Studio Palapa yang berdebu dan gerah, tetapi di studio Cesky Rozhlas milik Radio Ceko di negara itu bersama kelompok Czech Symphony Orchestra; ini ada di album Killchestra.


Sebelum kegemilangan itu terwujud, Burgerkill mengawalinya dari sudut semrawut di Kota Bandung bernama Ujungberung. Album Demo 1996/1997 mengembalikan memori itu. Master sumbernya berasal dari kaset milik almarhum Eben.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025

Selain piringan vinil, album ini juga dicetak dalam format kaset. Sebanyak 350 keping vinil terjual habis, begitu juga 1.030 unit kaset pita. Penjualan dibuka dengan sistem pesan sejak Januari 2024, baru didistribusikan Mei. Jika beruntung, sisa kopian masih tersedia di pengecer. Amankan selagi masih ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurt Cobain dan Kejayaan Singkat Nirvana

Chester Bennington dan 'Neraka' Depresi sejak Kecil

Salah Satu Musisi Hebat Indonesia Itu Bernama Pay (Parlin Burman Siburian)