VIKI SIANIPAR, LESTARIKAN BUDAYA LEWAT MUSIK TRADISIONAL MODREN


LOTTO02-Kesadaran ingin menjadi sosok berguna bagi masyarakat dan bangsa telah menghantarkan musisi yang satu ini sebagai ikon world music asal Indonesia. Viky Sianipar, pria yang sudah sangat akrab di kalangan pecinta musik ini adalah

sosok yang telah mendedikasikan dirinya untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda lewat balutan musik tradisional Indonesia, khususnya musik Batak.

Sejak beralih dari musik mainstream, Viky mulai menerjunkan diri dalam memadupadankan alat musik modern dan tradisional. “Dalam menggabungkan musik barat dan Indonesia ini, ada satu yang aku dapat nggak bisa aku temukan di tempat lain yaitu freedom.

Benar-benar suatu kemerdekaan yang luar biasa mau gabungin gitar electric dengan suling Batak, sah-sah aja”. “Kemerdekaan inilah yang aku rasakan di world music. Ini buat aku akhirnya, udahlah aku di sini aja nggak di musik mainstream lagi,” kenang pria bersuku Batak Toba saat memutuskan menjadi musisi beraliran world music.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025


World Music yang diusungnya sejak tahun 2002 ini adalah dedikasi nyata untuk melestarikan budaya Indonesia. Tumbuh keinginan kuat dalam diri Viky agar karya-karyanya dapat menjangkau generasi muda untuk turut berpartisipasi melestarikan budayanya.

Misi yang sudah tertancap kuat itu membawa Viky untuk fokus melestarikan budaya bangsa di tanah air. Seakan telah menyatu dengan budaya bangsa, Viky mengaku tak punya misi untuk menorehkan beragam prestasi menggiurkan yang dicapai musisi lain di luar negeri.

   LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK

Ia mengaku akan puas ketika karyanya diakui di tanah sendiri. 

 “Misi saya adalah anak muda bisa mencintai lagi budayanya. Jadi yang bikin saya happy itu bukan saya manggung di Austria atau di Amsterdam mendapat standing applause dari orang bule. Tapi gimana caranya saya manggung membawakan musik tradisional Indonesia yang ditonton anak-anak Indonesia sendiri, mereka bisa standing applause ke saya itu baru saya bisa bahagia”.


Sebagai seorang musisi Viky mencoba untuk memberikan apa yang ia miliki bagi negara, yaitu lewat musik. Baginya, musik adalah instrument tepat yang ia miliki untuk dapat membangun bangsa. Dibalik perjalanan itu, ada dua figur besar yang berperan sebagai inspirasi dan pemandu pribadinya, yakni sang ayah dan juga Tuhan. Jika sang ayah begitu menginspirasinya berkarya dengan maksimal tanpa berpikir tentang uang, maka Tuhan adalah pemandu disepanjang ia berkarier.



Saya nggak bisa lakukan ini sendiri. Setiap langkah apapun yang saya lakukan saya diguide sama Tuhan. Dia yang selalu membimbing saya, sibuk cerewet sama saya ke kiri ke kanan ke kiri ke kanan. Kadang-kadang dia biarin saya sendiri untuk kepentingan perkembangan kepribadian saya sendiri supaya saya dewasa. Tapi yang pasti saya melakukan ini sebenarnya berdua, saya dengan dia yang ada di dalam diri saya”.   Lewat kesadarannya akan pentingnya melestarikan budaya, pria kelahiran 26 Juni 1976 ini pun mengajak setiap orang untuk turut serta membangun bangsa mulai dari mengubah cara pandang, cara berpikir dan kemauan diri sendiri untuk mau berkarya bagi bangsa. Khusus bagi para musisi ia berpesan agar jangan melupakan budaya.  Sebab musisi harus menjadi 'corong' bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Ingat yang namanya menjadi berkat buat orang lain, begitu ada yang nonton. Begitu nggak ada yang nonton, berarti something wrong with your production”. Untuk anak muda Indonesia,

Viky secara khusus berpesan agar tetap berkarya dengan mengusung identitas diri sendiri, apa adanya sebagai orang Indonesia.

Sebab hal itu menjadi salah satu bentuk partisipasi yang sangat efektif dalam melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa ini.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025

AWAL MULA BERMUSIK 



Putra pasangan Monang Sianipar dan Elly Rosalina Kusuma ini mengaku sudah menyukai seni musik sejak usia 5 tahun. Kedua orangtuanya yang mencium bakat bermusik Viky lalu menghadiahkannya sebuah piano upright. Untuk semakin mempertajam kemampuan bermusiknya, Viky kemudian mengikuti pendidikan musik klasik di Yayasan Pendidikan Musik (YPM) tahun 1982. Namun ia tak pernah mendalami pelajaran yang diberikan di yayasan tersebut dan lebih tertarik untuk mempelajari lagu-lagu pop dan rock. Dari YPM, ia hijrah ke tempat kursus lainnya yakni sekolah musik Farabi. Di sana ia belajar piano jazz selama setahun, selanjutnya Viky lebih menikmati belajar secara otodidak. 



Menginjak bangku SMP Viky mulai tertarik untuk main band. Hari-harinya disibukkan dengan manggung di berbagai sekolah sebagai pengisi acara berbagai pentas seni. Bahkan saking asyiknya, ia sampai lupa belajar sehingga nilai pelajarannya pun jeblok. Tahun 1995 setelah ia menamatkan SMA, Viky terbang ke Amerika Serikat tepatnya San Fransisco guna mempelajari bahasa Inggris. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Viky untuk mengasah musikalitasnya dengan mengikuti kursus gitar blues. Ia bahkan sempat berguru kepada seorang gitaris kenamaan bernama George Cole.

                       LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK

Selain itu, ketika berada di Negeri Paman Sam, ia juga membentuk sebuah band cafe bernama MSA. Tahun 1997, bersama MSA Band ia melanglang buana dari satu cafe ke cafe lainnya. Menginjak tahun ketiga, band tersebut berhasil menelurkan album ‘Melangkah di Atas Pelangi’ di bawah naungan label Universal Music. Setelah lima tahun bersama, MSA band bubar di tahun 2002. Sejak saat itu, Viky mencoba menggeluti world music, dimana ia harus memadukan musik tradisional terutama musik dari Batak, Jawa dan Bali dengan musik modern. Semua itu berawal dari rasa keingingtahuannya tentang not-not tradisional terutama Indonesia yang sangat beragam. Mulai tahun 2000-an, Viky Sianipar mendirikan band-band yang mengusung world music.



Padahal saat masih sekolah dulu ia mengaku kurang suka mendengarkan musik berbau etnik. “Karena saat sekolah gw pikir itu musik ga gaul, norak, dan lain lain, hehehehe….” ucap Viky. Namun lambat laun pemikirannya mulai berubah, ia malah tertarik menggabungkan musik konvensional dan etnik. Memang apa yang dilakukan Viky boleh dibilang tak biasa, tapi justru itulah tantangannya. Setiap hari ia giat menggali, mempelajari musik tradisional agar dapat mengawinkan antara not dan chord di keyboard dengan alat-alat musik etnik Indonesia. 


Setelah merilis album perdananya, beragam reaksi dialamatkan pada Viky. Ada yang kagum tapi ada juga yang mencemooh bahkan memberinya julukan sebagai musisi perusak lagu Batak. Mendapat tudingan negatif seperti itu sempat membuatnya berkecil hati, namun untungnya ia selalu dikelilingi keluarga, sahabat, dan rekan-rekan sesama musisi World Music yang tak pernah putus memberinya dukungan

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025


DITENTANG MASYARAKAT BATAK


MUSIK VIKY SIANIPAR SUDAH HILANG KEASLIAN BATAKNYA…??

VIKY SIANIPAR MEROBEK WIBAWA MUSIK BATAK!!

VIKY SIANIPAR TERLALU ASIK BERIMPROVISASI!!


Lahir di Jakarta dan gak bisa bahasa Batak (lagi belajar sih.. les privat sama Suhunan Situmorang). Aku gak suka dengan musik dan lagu Batak pada awalnya. Setelah aku telusuri ternyata Lagu Batak itu gak kalah kerennya dengan musik Indo ataupun Barat. Menurut pendapat aku Bahasa Batak lebih “ekspresif” dari bahasa Indonesia. Sebut nya 


Sebelum pembuatan album TobaDream yang pertama, aku melakukan riset kecil2an terhadap musik Batak.


Musik Batak sudah ada sejak jaman Toba Kuno di jaman dinasti Tuan Sorimangaraja (Pahompu-nya Si Raja Batak) Berawal dari musik Raja-raja. Bukan musik untuk Raja, tetapi musik yang dimainkan oleh Raja. Makanya mainnya boleh berdiri. Lain halnya dengan musik tradisi suku lain seperti Afrika, India, Jawa, dll, yang merupakan musik Rakyat, sehingga kebanyakan bermusiknya sambil duduk.


Musik Batak awalnya diciptakan untuk upacara ritual yang dipimpin pada Datu (dukun) pada masa itu untuk penghormatan leluhur, minta panen yang sukses kepada Mula Jadi Nabolon, dll. Kemudian Berkembang menjadi Musik ritual di Pesta Adat. Pemainnya dinamakan pargonsi (baca Pargosi atau Pargoci) Pargonsi mempunyai kedudukan yang sangat penting, ruma bagian atas. Karena yang memainkannya Raja. Jadi gak heran kalo Batak itu suku yang musikal karena dari jaman dulu Rajanya aja suka main musik ). Musik Batak untuk ritual ini adalah yang disebut Gondang Sabangunan yang terdiri dari 5 Ogung, 5 Gondang, Sarune Bolon lubang 5.


Namun para Rakyat juga ingin main musik, maka berkembanglah musik batak ini di kalangan rakyat dengan format Taganing, Garantung, Hasapi, Seruling dan Sarune Etek. Dengan alat-alat musik inilah tercipta banyak sekali lagu rakyat yang bernuansa pentatonis (Do Re Mi Fa Sol, kadang2 ada juga La) dan susunan nada (licks)-nya sangat khas tidak didapati di musik suku lain.



Di era tahun 1930an, Tilhang Gultom banyak mengembangkan musik ini dengan lagu-lagu ciptaanya yang sangat kental dengan notasi Batak asli melalui Opera Batak-nya. (Tilhang Gultom is my most favorite Batak Composer!)


Karena pengaruh perkembangan musik di barat pada tahun 50an, lahirlah nama-nama terkemuka seperti Nahum Situmorang, S-Dis, dll, yang memperkenalkan notasi musik barat dengan bahasa Batak (Toba). Nahum dkk, kebanyakan mengambil jenis musik latin (Cha-cha, Jazz Bosas, Waltz, dll) dengan menggunakan alat musik Gitar, Upright Bass dan perkusi latin (kebanyakan Conga dan Bongo).



Sejak masa itu pencinta musik batak terbagi dua kubu yaitu, aliran musik modern-nya Nahum dkk, dan aliran musik tradisinya model Tilhang Gultom yang selalu mempertahankan keasliannya dengan menggunakan instrumen tradisi Batak.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025

Di tahun 70an, Trio Lasidos memperknalkan konsep baru yang menggabungkan kedua jenis musik ini dan dinyanyikan dengan vocal TRIO. Meledak! banyak yang suka, sehingga diikuti oleh trio-trio yang lain seperti Trio Maduma, Trio Amsisi, Trio Ambisi,dll.



Sampai detik ini, tahun 2000an, masih saja banyak Produser Musik Batak yang tetap mempertahankan konsep yang sama yaitu Trio model Trio Lasidos itu.


Walau jenis musik Batak modern itu (yang kebanyakan sudah meninggalkan instrumen asli Batak) masih juga diminati oleh orang-orang Batak, namun untuk Naposo2 Batak yang sudah lahir diperantauan sepertinya sudah tidak “kena” lagi. Karena pengaruh musik barat yang berkembang sangat pesat melalui media2 TV dan Radio, anak2 Batak kelahiran kota besar lebih tertarik dengan Linkin’ Park, Mariah Carrey, Withney Houston, Robbie Williams, Baby Face, dll. Mereka sulit sekali dapat mengapresiasikan konsep musik “tolu batu” Batak itu


Secara tidak sengaja telah terbentuk dua jenis musik Batak yaitu Musik Tradisi dan musik Pop Batak.


Nah, Jadi dimana letak keaslian musik Batak??


kalo menurut aku sih, ya yang namanya Gondang, Sarune, Ogung, Hasapi, Garantung, Sulim itu. ITULAH YANG AKU PERTAHANKAN!!


Jadi jangan anda salah mengerti. Keaslian musik Batak bukanlah Nyanyi TRIO, Suara melengking nada tinggi, cord tiga batu, dan Saxophone menjerit-jerit. Itu semua adalah HASIL ARANSEMEN MODERN. Kalo mereka itu mengaransemen lagu Batak dengan gaya mereka, ya aku juga boleh dong.. ikut aransemen dengan gaya aku sendiri.


Jadi yang aku “keep” dari keaslian musik Batak adalah:

1. Instrumen tradisi beserta style aslinya

2. NOTASI VOCAL dan LIRIK lagu yang dibuat oleh penciptanya (Tilhang Gulom, Nahum Situmorang, S-Dis, dll.)



Mengenai arransemen, ya bebas lah.. SELAMA ESENSI LAGU TERSEBUT TIDAK HILANG!!!. Jadi tetap haruslah tanggung jawab. Kita harus mengerti apa perasaan yang dialami sipencipta sewaktu lagu tersebut ditulis. Itu dapat dilacak dari notasi yang dipilih dan lirik. Baru kita tentukan jenis musik apa yang cocok. Perlu diketahui bahwa tidak selamanya instrumen tradisional Batak bisa cocok dalam setiap lagu. Kalau dipaksakan akan keliatan Maksa dan asal nempel. Itulah makanya dalam lagu yang aku aransemen tidak semuanya memakai instrumen tradisional Batak.

PREDIKSI PASARAN TOGEL SYDNEY 02 MARET 2025



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurt Cobain dan Kejayaan Singkat Nirvana

Chester Bennington dan 'Neraka' Depresi sejak Kecil

Salah Satu Musisi Hebat Indonesia Itu Bernama Pay (Parlin Burman Siburian)