Purgatory, Band Metal Indonesia Kontroversi Berunsur Medium of Da'wah !! Diterima Apa Tidak ?
Metal dan muslim mungkin kerap dikenal saling bertentangan. Banyak yang menduga musik aliran metal disebut doktrin kaum barat untuk melemahkan pemuda islam di dunia.
Metal, skena musik yang cukup berwarna dan seringkali diolok-olok sebagai penyembah setan. Menjadi tak aneh jika pendapat itu diamini sebagian orang. Pasalnya, metalhead (penggemar musik metal) memiliki kebanggan yang sekaligus menjadi identitas mereka yakni, memakai kaos hitam yang bergambarkan logo atau ilustrasi yang mengerikan band kesayangannya.
Tidak sebatas itu, gaya penampilan personil band metal pun banyak yang di luar kewajaran band-band lainnya. Seperti band-band black metal Eropa atau Amerika yang memakai kostum menakutkan ala malaikat penjabut nyawa, juga band black metal Indonesia yang juga menggunakan kostum menakutkan, namun bernuansa lokal seperti pocongan atau pun sundel bolong.
Penolakan pun banyak dilakukan di berbagai negara terhadap genre musik satu ini, khususnya negara-negara Islam, seperti, Lebanon, Mesir dan Iran. Terdekat, negara tetangga kita, Malaysia, melalui dewan fatwa juga mengharamkan budaya musik black metal yang dirasa melanggar syariat Islam. Sehingga di Malaysia, mendengarkan musik metal, khususnya black metal dianggap kriminal. Ya, tentunya mereka was-was kalau dengan mendengarkan musik jenis ini bisa kesetanan dan kehilangan identias Islamnya.
Namun pemikiran tersebut dibantah oleh band metal yang mewarnai nuansa keislaman dalam bermusik, salah satunya Purgatory.
Grup musik death metal asal Jakarta ini kerap menggemakan shalawat saat manggung. Bukan karena salah tempat, namun Purgatory memang salah satu grup metal di Indonesia yang bernafaskan Islam. Lirik lagunya kerap bernuansa tentang ajaran agama Islam, perang Uhud kematian dan lainnya.
Baru-baru ini viral di media sosial, saat Purgatory membawakan shalawat Asyghil saat manggung. Para personel Purhatory nampak berlutut saat shalawat menggema. Mereka mencoba berkhidmat kepada lelaki pujaan umat Islam sedunia, Nabi Muhammad SAW.
Layaknya band aliran metal lainnya, Purgatory kerap tampil dengan kostum menyeramkan. Lengkap dengan suara growl sebagai ciri khas metal mereka.
Al Muqoddas, drumer Purgatory menjelaskan, kelompok musik ini mengalami banyak perubahan personel sejak berdiri pada 1993. Pria yang akrab disapa Al ini menjelaskan, pada awal berdiri, Purgatory lebih banyak mengusung tema kematian, politik, dan sosial.
Namun, karena banyak mengalami perombakan personel sehingga fokus tema yang diusung pun mengikuti. Mulai 2023, Purgatory mulai fokus pada lagu bertema Islam. Saat itu, mereka berhasil merilis album 7:172.
Tahun 2003, kita benar-benar ganti, rombak personel parah, karena sejak 1999-2000 vakum. Tahun 2003 keluar lagi mulai mengerucut ke arah kebenaran Islam," ujar Al, dikutip Republika.co, pada Selasa (14/2).
LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK
Begitu banyak lagu-lagu yang ditelurkan oleh grup musik ini yang dekat dengan unsur religi. Seperti "MOGSAW" adalah singkatan dari Messenger of God Shal la llahualaihiwasallam. Liriknya berisi seputar puja-pujian kepada Rasulullah SAW.
Bahkan, Purgatory pun mengutip akronim MOG untuk menyebut para fansnya. Mogers juga dimaknai sebagai pencinta Rasulullah SAW.
Menurut Al, pada 2017, Purgatory lebih banyak mengeluarkan lagu dengan tema keislaman mendetil. Seperti lebih ke moral, akhlak, dan negara Islam.
"Pesan-pesan dalam lagu Purgatory di usahakan untuk selaras dengan Alquran. Bukan kita menyampaikan Alquran, tetapi sesuatu yang mesti diselaraskan dengan Quran," ungkapnya.
Namun, Al tak mau menyebut Purgatory sebagai band musik metal yang mengangkat tema keislaman. Ia lebih suka mengenalkan bahwa personel Purgatory adalah muslim. Mereka dididik oleh orang tua dengan pendidikan Islam. Oleh karena itu, agama Islam yang dianut oleh seluruh personelnya memengaruhi Purgatory.
Al menegaskan, Islam harus mewarnai seluruh kehidupan sehari-hari termasuk dalam bermusik.
Jadi, bukannya kita memilih Islam untuk dimasukkan ke Purgatory, bukan gitu. Ini proses pendewasaan. Misalnya, awalnya belum banyak unsur Islaminya karena belum mengerti, ke sini-ke sini semakin mengerti agama, akhirnya kebawa ke band," jelasnya
Selain lirik lagunya yang islami seperti M.O.G.S.A.W , Lambang yang mereka gunakan juga sangat islami sekali berbeda dengan band metal lain yang menggunakan bintang terbalik sebagai lambangnya.
Purgatory menggunakan bulan bintang dan kaligrafi dalam logonya. Dalam dunia musik metal atau undeground biasanya dilambangkan salam dengan tangan yang mirip seperti kepala domba. Tapi , lain halnya dengan band purgatory ini. Mereka menjadikan “one finger movement” sebagai salamnya yaitu salam satu jari yang artinya “satu” itu berarti bertauhid. Salam satu jari ini juga awalnya dibentuk oleh vokalis TENGKORAK dan pada akhirnya banyak band yang mendukung gerakan itu dan Purgatory salahsatunya band yang mendukung gerakan tersebut. Sungguh islami bukan?
Purgatory pun memiliki syarat dalam berbagai event yang dihiburnya. Mereka akan menolak tampil jika event konser yang mengundangnya terdapat sponsor yang berbau haram, seperti minuman keras. Padahal, umumnya konser band metal disponsori minumam yang berefek mumet tersebut.
Dengan itu, Purgatory tampil dengan cara berbeda, tidak hanya melawan stereotype terhadap musik metal yang lekat dengan musik setan. Pun, dalam hal keagamaan, Purgatory merepresentasikan Islam sebagai Rahmatan Lil `Alamin, Islam yang penuh rahmat bagi seluruh alam.
Komentar
Posting Komentar