Musisi Jhon Lenon Ditembak Mati Pria Gila Yang Ingin Terkenal Berikut Kisah Hidupnya
LOTTO02Itulah salah satu dari penggalan lirik lagu yang bukan merupakan lagu The Beatles melainkan lagu hits dari karier solonya sang Maestro John Lennon setelah pembubaran The Beatles yang ditulis dengan judul "Imagine" yang terdapat dalam lirik di atas. Bahkan sampai belakangan ini menjadi salah satu himne perdamaian lingkungan kehidupan.
Agar pembaca tidak makin penasaran tanpa berlama-lama lagi mari saja kita bahas biografi perjalanan hidup yang menarik dari seorang penyanyi legenda ini.
John Winston Ono Lennon ini merupakan seorang penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia adalah sebagai leader atau pemimpin dari grup band The Beatles tersebut lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool, Inggris.
Selain sebagai penyanyi John juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya dalam film-film seperti A Hard Day's Night pada tahun 1964, dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara.
John dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell (1962) dan seorang seniman Jepang, Yoko Ono (1969). Lennon mempunyai dua orang anak, Julian Lennon yang lahir pada tahun 1963 dan Sean Taro Ono Lennon yang lahir tahun 1975.
John Lennon lahir dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan Alfred tidak ada saat John Lennon kecil lahir. Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya.
LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK
Ketika Memulai Bermusik John Lennon awal mula memulai dengan The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang pada saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan John dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School.
John Lennon awal mula memulai dengan The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang pada saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan John dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School.
Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instumental karangan Paul dan George.
Quarrymen dalam perjalannya beberapa kali mengganti namanya, dan personil-personilnya datang dan pergi. Lalu nama terbaru dari band ini adalah bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh John.
Pada akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang telah tersedia di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin.
Kesuksesan terus berlanjut. Nyaris semua single mereka sampai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' pada tahun 1964 adalah single pertama yang sukses menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang dinamakan sebagai 'British Invasion'.
Setelah band ini bubar pada tahun 1970, perseteruan antara John dan Paul terus berlanjut. Salah satunya adalah John kesal karena Paul mendahuluinya dalam menyatakan pembubaran grup The Beatles.
LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK
Saat John bergabung dengan The Beatles, John Lennon (bersama Yoko Ono, istrinya) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No.1 : Two Virgins, Unfinished Music No. 2 : Life with the Lions, dan Wedding Album.
Album Imagine menyusul pada tahun 1971, dan lagu dengal judul yang sama menjadi anthem untuk gerakan anti agama dan anti perang.
Sometimes in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green Card di Amerika Serikat.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, John dan band pendukungnya, Elephant's Memory, tampil dalam dua konser di Madison Square Garden di New York.
John dan Yoko sempat berpisah untuk beberapa hari pertama. John pindah ke California, dan memulai periode yang dinamakannya sebagai 'lost weekend' (walaupun sebenarnya ini berlanjut sekitar 18 minggu).
John tampil sebagai tamu kejutan pada konser Elton John di Madison Square Garden di mana mereka menampilakan "Lucy in the Sky with Diamonds", "Whatever Gets You Thru The Night", dan "I Saw Her Standing There" bersama.
Pada tahun 1975, John meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang telah tersedia pokoknya versi cover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan berpegang pada kebenaran oleh banyak kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "Stand By Me".
John tampil pada penampilan musical publiknya yang terakhir di ATV, 18 April 1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP Rock 'n' Roll.
Menjelang akhir hayatnya, John menunjukkan ketidaksenangannya akan autobiografi George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, beliau juga tidak senang karena lagu-lagu McCartney seperti "Yesterday", "Hey Jude", dan "Let It Be" kebanyakan di nyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Kehidupan Pribadi
Mark David Chapman Membunuh John Lennon
Mark David Chapman yang lahir pada 10 Mei 1955 di Fort Worth, Texas, AS, adalah pria biasa-biasa saja andaikata ia tak meledakkan revolver yang menewaskan idolanya, John Lennon.
Namanya saat ini dikenal sebagai penjahat Amerika yang menembak mati John Lennon pada 8 Desember 1980.
Ia menerima hukuman 20 tahun seumur hidup dan berulang kali ditolak pembebasan bersyaratnya.
Pria yang saat ini berusia 66 tahun dan masih menjalani hukuman ini dibesarkan di Decatur, Georgia. Seperti remaja pada umumnya, ia terobsesi dengan The Beatles, terutama Lennon.
saat di sekolah menengah, ia seolah menjadi "orang Kristen yang dilahirkan kembali
LOTTO02 SLOT TERGACOR RTP AKURAT TERBAIK
Setelah lulus, ia bekerja untuk YMCA dan menjadi penasihat bagi pengungsi Vietnam di Fort Chaffee, Arkansas. Pada tahun 1977 Chapman pindah ke Hawaii, di mana ia mencoba bunuh diri dan dibawa ke rumah sakit. Belakangan di tahun itu, ia mulai bekerja di fasilitas rumah sakit, di bagian pemeliharaan dan kemudian di toko cetaknya.
Pada tahun 1979 Chapman menikah dan menjadi satpam. Selama tahun berikutnya, ia tumbuh semakin tidak stabil. Lalu, apa yang memicu pria yang sudah tak waras dari sononya ini membunuh Lennon, yang notabene adalah idolanya? Rupa-rupanya, Chapman terpaku pada novel JD Salinger "The Catcher in the Rye". Dia, dengan dorongan sinting, mulai mengidentifikasi dirinya dengan karakter utama dalam novel, Holden Caulfield.
Chapman lalu membuat daftar orang yang ingin dia bunuh, termasuk Johnny Carson, Elizabeth Taylor, dan tentu saja Lennon.
Dia menganggap mantan personel Beatles itu sebagai sosok penuh kepalsuan, dimana karakter Salinger, Caulfield, amat membenci sikap itu. Selain itu, Chapman percaya bahwa pembunuhan itu akan membuatnya terkenal, mengubahnya menjadi "sesuatu selain bukan siapa-siapa". Pada Oktober 1980 Chapman berhenti dari pekerjaannya dan tak lama kemudian membeli senjata
Dia terbang ke New York City tetapi berubah pikiran untuk membunuh Lennon, dan kembali ke Hawaii pada bulan November. Namun, dia kembali ke New York pada 6 Desember. Dua hari kemudian dia menunggu di luar kediaman Lennon di gedung apartemen Dakota. Di sore hari, ia bertemu Lennon, yang menandatangani salinan album Double Fantasy.
Malam itu, Lennon dan istrinya, Yoko Ono, kembali ke rumah, dan Chapman menembaknya dari belakang.
Gilanya, Chapman tetap berada di TKP, membaca ulang "The Catcher in the Rye" sampai dia ditangkap.
Komentar
Posting Komentar